Semangat dan ikhlas modal utama dalam membantu warga pedongkelan dalam memajukan taraf hidup warga setempat. Kali ini admin ingin berbagi tips bagaimana dalam cara budidaya jamur merang dengan media kardus. Mengapa menggunakan media kardus? Dan Mengapa harus jamur yang harus dibudidayakan? Mungkin pertanyaan itu muncul pertama kali dalam benak anda, alasan menggunakan media kardus karena kian tingginya limbah tersebut di Ibu Kota ini terutama di Pedongkelan dan yang kedua karena biaya budidaya jamur amatlah murah dan jamur banyak diminati dari kalangan bawah hingga atas. Banyak wirausaha dalam bidang makanan dan ibu rumah tangga menggunakan jamur sebagai bahan makanan mereka, contohnya mie ayam, baso, martabak, kue serabi dan baru-baru ini Soto Jamur Instan dikenal dengan singkatan SOTOJI.
Tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda. Jamur merang yang dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang masih muda yang tudungnya belum berkembang.
Jamur merang dibudidayakan di dalam bangunan yang disebut kumbung. Sesuai namanya jamur ini tumbuh baik pada media merang dan jerami yang telah terkomposkan. Namun praktik budidaya lebih lanjut juga mendapati jamur ini tumbuh baik pada kompos sampah kertas, tandan kosong sawit, kompos batang pisang dan kompos bio massa pada umumnya. Menurut penelitian, limbah kapas adalah media yang memberikan hasil produksi dan pertumbuhan yang terbaik bagi jamur merang. Jamur merang dikenal sebagai warm mushroom, hidup dan mampu bertahan pada suhu yang relatif tinggi, antara 30-38 °C dengan suhu optimum pada 35 °C. Budidaya jamur ini tidak sulit. Panen dilakukan terhadap tubuh buah yang belum sepenuhnya berkembang (masih kuncup), meskipun tubuh buah yang telah membuka payungnya pun masih bisa dikonsumsi walaupun harnga jualnya menurun. Jamur merang mempunyai rasa enak, gurih, dan tidak mudah berubah wujudnya jika dimasak, sehingga digunakan untuk berbagai macam masakan, seperti mi ayam jamur, tumis jamur, pepes jamur, sup dan capcay. Sentra produksi jamur merang di Indonesia terdapat di Dataran Tinggi Dieng. Di negara-negara Asia yang membudidayakannya, jamur merang dijual dalam bentuk segar. Di daerah beriklim sejuk hanya tersedia jamur merang kalengan. Kandungan protein jamur cukup tinggi, dalam 100 gr jamur segar terkandung sekitar 3,2 gr protein, jumlah ini akan bertambah menjadi 16 gr jika jamur berada dalam keadaan kering. Selain itu, jamur juga memiliki kandungan kalsium dan fosfor cukup tinggi, 51 mg dan 223 mg, dan mengandung 105 kj kalori, dengan kandungan lemak rendah, 0,9 gr.
Keunggulan media jamur kardus sbb:
Cara pengolahannya singkat, hanya dgn disobek-sobek, direndam dengan air kapur selama 5 hari. Kardus siap di masukkan ke dalam kumbung atau rak. (tidak perlu dikomposkan seperti jamur dengan media jerami) produksi rata-rata bisa mencapai 6-7 kg, bahkan lebih, asalkan mengacu pada kunci keberhasilan produksi.jamur yang dihasilkan lebih kenyal, aromanya wangi, warna lebih putih.
Berikut ini Tips Bagaimana cara budidaya jamur merang dengan media kardus :
Penyiapan Media
Bahan utama kardus (kalo pingin cepat cari di penampungan rongsok atau barang bekas, pilih kardus yang bagus) bahan tambahan laiinya :
1. Pupuk NPK berfungsi sebagai unsur hara makro primer untuk merangsang pertumbuhan pada fase awal atau pertumbuhan vegetatif misalnya pertumbuhan akar.
2. Pupuk organik cair Biogan, berfungsi merangsang pertumbuhan jamu agar tumbuh buah besar dan kenyal, serta tumbuh serempak.
3. Dedak halus, sbg makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur.
4. Kapur, untuk menetralisasi kardus
5. Tepung beras ketan 3 kg
6. Bonggol pisang (bukan batang)
7. Limbah sayuran dari tanaman kubis, bungkol, pecsai, caisin, dan kangkung. minta aja dipasar gratis soalnya di buang)
8. Arang sekam, sebagai pelapis akhir media, berfungsi menstabilkan suhu tempat tumbuh jamur
Contoh komposisi dalam satu kumbung dengan sistim 2 rak :
1. Bibit 60 botol
2. Kardus 300 kg
3. Bekatul atau dedak halus 75 kg
4. Kapur 50 kg
5. Arang sekam 15 karung
6. Bonggol pisan 15 bonggol (75 kg)
7. Limbah sayur 10 karung
8. Pupuk NPK 1 kg
Sebelum dilakukan penanaman
1. Sobek-sobek kardus hingga ukuran 5-10 cm rendam kardus dengan larutan kapur (45 kg kapur dalam air sampai semua kardus terendam) bak kolam berukuran 4x6 m yang dibuat dari terpal plastik, taburkan pupuk NPK dalam rendaman. Biarkan hingga 5 hari.
2. Potong-potong bonggol pisang dan limbah sayuran hingga menjadi potongan kecil.
3. Hancurkan bibit jamur dari botol, campurakan dgn tepung beras ketan.
Penanaman
1. Taburkan sisa kapur sebagai dasar media
2. Tuangkan media kardus yang sudah ditiriskan ke atas rak dalam kumbung. Bentuk media tersebut menjadi gundukan-gundukan dengan 30x30 cm dan tinggi 10 cm.. tiap rak berjejer dua baris gundukan
3. Taburkan setengah bagian campuran limbah sayuran dan bonggol pisang
4. Lapisi kembali gundukan dengan media kardus setinggi 10 cm, lalu taburkan sisa dedak atau bekatul, bonggol pisang dan limbah sayuran. Media tanam terdiri dari dua lapisan media.
5. Lakukan pasteurisasi untuk mensterilkan media dan ruangan dalam kumbung. Dengan memasukkan uap panas (bersuhu 60-700C) selama 6-8jam. Untuk hasil yang lebih baik, ulangi pemanasan uap ini dengan suhu yang sama selama 4 jam. Saat dilakukan pasteurisasi, kumbung ditutup rapat.(caranya di sebelah kumbung di pasang 2 drum yang diberi air yang dipanaskan, uapnya dialirkan dalam kumbung, untuk menghemat bahan bakar air ditambah sedikit-sedikit)
6. Turunkan suhu sampai 300C dengan membuka jendela kumbung.
7. Tanam bibit jamur di media (2 botol /m2). Sebagian sebagian bibit dibenamkan dalam gundukan media. Sisanya ditaburkan merata di atas seluruh permukaan media.
8. Taburi dengan arang sekam yang sudah dicampur dengan air dan pupuk organik biogas(tidak pakai biogas juga tidak apa2)
9. Tutup rapat media yang sudah ditanami dengan plastik transparan.
Pemeliharaan
1. Suhu ruang dijaga 28-350C
2. Pada hari kelima, pada pukul 00.00-06, buka plastik penutup media dan jendela kumbung. Lalu semprot dengan 10 liter air cucian beras yang dicampur dengan 10 tutup biogan dengan bantuan hand sprayer (saya gak lakuin, ini menurut buku, tapi kalo penasaran coba aja.
3. Selanjutnya setiap hari plastik dibuka selama 10 menit untuk menjaga sirkulasi udara. Dan atur supaya pada pukul 07.00-11.00 siang sinar matahari masuk dalam kumbung
Pasca Panen
Jamur sudah dapat dipanen setelah berumur 10-14 hari sejak penanaman. Penen cisa dilakukan setiap hari
sampai tanaman berumur sebulan. Jamur merang dipanen sebelum mekar, yaitu kancing stadium telur.