Selasa, 31 Januari 2012

Kekuatan Berpikir Positif

Berpikir positif merupakan sikap mental yang melibatkan proses memasukan pikiran-pikiran, kata-kata, dan gambaran-gambaran yang konstruktif (membangun) bagi perkembangan pikiran anda. Pikiran positif menghadirkan kebahagiaan, sukacita, kesehatan, serta kesuksesan dalam setiap situasi dan tindakan anda. Apapun yang pikiran anda harapkan, pikiran positif akan mewujudkannya. Jadi berpikir positif juga merupakan sikap mental yang mengharapkan hasil yang baik serta menguntungkan.
Tidak semua orang menerima atau mempercayai pola berpikir positif. Beberapa orang menganggap berpikir positif hanyalah omong kosong, dan sebagian menertawakan orang-orang yang mempercayai dan menerima pola berpikir positif. Diantara orang-orang yang menerima pola berpikir positif, tidak banyak yang mengetahui cara untuk menggunakan cara berpikir ini untuk memperoleh hasil yang efektif. Namun, dapat dilihat pula bahwa semakin banyak orang yang menjadi tertarik pada topik ini, seperti yang dapat dilihat dari banyaknya jumlah buku, kuliah, dan kursus mengenai berpikir positif. Topik ini memperoleh popularitas dengan cepat.
Kita sering mendengar orang berkata: “Berpikirlah positif!”, yang ditujukan bagi orang-orang yang merasa kecewa dan khawatir. Banyak orang tidak menganggap serius kata-kata tersebut, karena mereka tidak mengetahui arti sebenarnya dari kata-kata tersebut, atau menganggapnya tidak berguna dan efektif. Berapa jumlah orang yang anda kenal, yang memiliki waktu untuk memikirkan kekuatan dari berpikir positif?
Cerita berikut mengilustrasikan bagaimana kekuatan berpikir positif bekerja:
Beno mengajukan lamaran kerja, namun kepercayaan dirinya rendah, dan dia menganggap dirinya gagal dan tidak layak memperoleh kesuksesan, ia merasa yakin bahwa ia tidak akan memperoleh pekerjaan tersebut. Ia memiliki pikiran negatif terhadap dirinya sendiri, dan percaya bahwa calon pegawai yang lain lebih baik dan lebih memenuhi syarat dibandingkan dirinya. Beno memperoleh sikap ini karena pengalaman buruk yang ia peroleh dari wawancara pekerjaan yang telah ia ikuti sebelumnya.
Pikirannya dipenuhi dengan pikiran-pikiran negatif dan rasa takut atas pekerjaan tersebut selama satu minggu penuh sebelum ia akan diwawancara. Ia yakin ia akan ditolak. Pada hari wawancara ia bangun terlambat, rasa takutnya menjadi kenyataan. Ia mendapati kemeja yang akan ia kenakan kotor, dan kemejanya yang lain harus disetrika. Dan karena ia sudah terlambat, ia memutuskan untuk mengenakan kemeja yang kusut.
Selama wawancara, ia merasa tegang, menunjukkan sikap negatif, khawatir mengenai kemejanya, dan merasa lapar karena ia tidak memiliki cukup waktu untuk sarapan. Semua hal ini menyebabkan pikirannya teralihkan dan sulit baginya untuk fokus pada wawancara. Sikapnya secara keseluruhan menimbulkan kesa yang buruk, dan sebagai akibatnya rasa takutnya menjadi kenyataan dan tidak memperoleh pekerjaan tersebut.
Budi juga mengajukan lamaran atas pekerjaan yang sama, namun ia menyikapinya secara berbeda. Ia merasa yakin bahwa ia akan memperoleh pekerjaan tersebut. Satu minggu sebelum wawancara, ia sering memvisualisasikan dirinya memperoleh pekerjaan tersebut.
Malam hari sebelum wawancara, ia menyiapkan pakaian yang akan ia kenakan dan tidur lebih awal dari biasanya. Pada hari wawancara, ia bangun lebih awal dari baiasanya, sehingga ia memiliki cukup waktu untuk sarapan, lalu tiba di tempat wawancara sebelum jadwal.
Ia memperoleh pekerjaan tersebut karena ia berpikir positif terhadap hal-hal yang ia lakukan. Tentunya ia juga memenuhi persyaratan untuk memperoleh pekerjaan tersebut, sama halnya dengan Beno.
Apa yang bisa kita pelajari dari dua cerita tersebut? Apakah ada sihir yang digunakan dalam cerita tersebut? Tidak, semuanya merupakan hal yang alami. Jika kita memiliki sikap yang positif, sikap-sikap tersebut akan menghasilkan perasaan-perasaan yang positif, gambaran-gambaran yang konstruktif, dan kita akan melihat dalam mata pikiran kita apa yang kita inginkan. Hal ini akan memberikan pencerahan, lebih banyak kekuatan, dan kebahagiaan. Diri anda juga akan memancarkan kebaikan, kebahagiaan, dan kesuksesan. Bahkan pikiran positif juga akan memberikan beragam manfaat bagi kesehatan anda. Kita berjalan tegak dan suara kita lebih berwibawa. Bahasa tubuh kita menunjukkan perasaan kita.

Pikiran Positif dan Negatif Menular

Setiap dari kita mempengaruhi orang-orang yang kita temui, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini terjadi secara naluriah, dalam pikiran bawah sadar anda, yang terpancar melalui pikiran dan perasaan, serta bahasa tubuh kita. Orang di sekeliling kita dapat merasakan aura kita dan dipengaruhi oleh pikiran kita, juga sebaliknya. Wajarkah jika kita ingin berada di sekitar orang-orang yang positif dan menghindari orang-orang yang negatif? Orang lebih tergerak untuk membantu kita jika kita bersikap positif, dan mereka tidak menyukai dan menghindari siapapun yang bersikap negatif.
Pikiran-pikiran, kata-kata, dan sikap negatif akan menghasilkan mood serta tindakan yang negatif dan tidak menyenangkan. Semua hal ini akan berujung pada kegagalan, frustrasi, dan kekecewaan.

Instruksi-Instruksi Praktis

Untuk merubah pikiran anda menjadi positif, diperlukan latihan dan kemauan untuk merubah diri anda karena sikap dan pola pikir tidak dapat berubah dalam sekejap.
Simaklah topik berikut, pikirkan keuntungan yang akan anda peroleh dan ajaklah diri anda untuk mencobanya. Kekuatan pikiran merupakan kekuatan dahsyat yang selalu membentuk kehidupan kita. Proses pembentukkan biasanya dilakukan di dalam pikiran bawah sadar kita, namun sangatlah mungkin untuk melakukan proses tersebut secara sadar. Meskipun usulan tersebut terdengar cukup aneh; cobalah untuk melakukannya, karena anda tidak akan merasa rugi; sebaliknya anda akan memperoleh banyak hal. Acuhkan apapun pendapat orang lain tentang diri anda ketika anda mengubah pola pikir anda.
Selalu visualisasikan situasi yang menguntungkan dan bermanfaat bagi anda. Gunakan kata-kata positif dalam suara hati anda atau ketika anda berbicara dengan orang lain. Tersenyumlah sedikit lebih banyak, karena senyuman akan membantu anda untuk berpikir lebih positif. Abaikan perasaan malas atau keinginan untuk berhenti. Jika anda bertahan, anda akan berubah pola pikir anda.
Saat pikiran negatif memasuki pikiran anda, anda harus mewaspadainya dan menggantikan pikiran tersebut dengan pikiran yang lebih konstruktif. Pikiran negatif akan mencoba memasuki pikiran anda lagi, dan sekali lagi anda harus menggantikannya dengan pikiran positif. Seakan-akan anda dua gambar di depan anda, dan anda memilih untuk melihat salah satu gambar tersebut dan mengabaikan gambar yang lain.
Jika tiba-tiba merasakan perlawanan dari dalam diri anda ketika anda berusaha mengganti pikiran-pikiran negatif tersebut, jangan menyerah. Tetap fokuskan diri anda pada pikiran-pikiran yang positif dan menyenangkan.
Terlepas dari keadaan anda saat ini, berusahalah untuk berpikirlah positif. Pikirkan hasil serta situasi yang menguntungkan anda, dan keadaan akan berubah sesuai dengan pikiran anda. Perubahan ini tentunya membutuhkan waktu, namun pada akhirnya perubahan akan terjadi.
Metode lain yang bisa anda lakukan adalah melakukan afirmasi berulang kali. Afirmasi merupakan metode yang menyerupai visualisasi, secara lebih kreatif, dan keduanya bisa digunakan secara bersamaan.

Sumber : http://www.akuinginsukses.com

MBAH MARIDJAN SEMANGAT SUMPAH PEMUDA

 

Memposting artikel kiriman dari seorang teman yang bernama ABDUL AZIZ NURAHMAN, S.S. 

Dua hari menjelang hari kelahiran Sumpah Pemuda, aktivitas Gunung Merapi yang berada di batas wilayah DI. Yogyakarta, Jawa Tengah mencapai titik klimaks. Masyarakat yang tinggal di lereng gunung terpaksa angkat kaki untuk mencari perlindungan dari amukan abu panas yang menghujani area tersebut. Sejumlah tim SAR telah bekerja maksimal dalam upaya menekan angka korban yang mungkin berjatuhan. 

Gunung yang juga meletus tahun 2004 silam ini mampu menyita perhatian publik hampir seluruh Indonesia. Betapa tidak, letusan yang memuntahkan lava dan menyemburkan awan panas atau wedus gembel tersebut selalu meminta korban jiwa. Dalam kejadian ini, hanya sedikit yang menjadi korban. Walaupun kerugian material akibat letusan gunung tersebut, tidak bisa dianggap kecil.

Akan tetapi, perhatian masyarakat tidak berhenti di situ saja, ada dimensi lain yang mampu menggerakkan opini massa dalam “melibatkan diri” terhadap peristiwa yang akan menjadi catatan sejarah ini, yaitu kabar duka tentang wafatnya sang juru kunci merapi, Mbah Maridjan. Beliau dinyatakan wafat setelah dilakukan pengecekan secara fisik dan melalui tes DNA. Hal itu dilakukan mengingat ada lima mayat ditemukan di tempat Mbah Maridjan bertempat tinggal, yang kesemuanya diselimuti abu vulkanik dan sulit dikenali.
Juru kunci yang mempunyai nama lain Mas Panewu Surakso Hargo itu meninggal dengan keadaan bersujud di dalam rumahnya. Status sebagai juru kunci Gunung Merapi yang beliau sandang, merupakan hadiah berharga dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX pada tahun 1982 setelah 12 tahun menjadi wakil kuncen (sebutan lain dari juru kunci). Beliau diamanatkan oleh Sultan agar menjaga keseimbangan Gunung Merapi agar tetap terpelihara dengan baik.

Dalam tradisi masyarakat Yogyakarta, Gunung Merapi memiliki semacam kekuatan magis yang menyatu dalam garis lurus dengan Tugu Kraton Yogyakarta dan Laut Selatan. Garis imajiner yang menghubungkan ketiga titik penting itu merupakan landasan filosofis raja-raja Yogyakarta dalam berhubungan dengan rakyat dan Tuhan. Sementara Keraton Yogyakarta pas berada di tengah garis lurus itu. Inilah pusat sosioreligi politik Yogyakarta sejak kerajaan Mataram Islam pecah.
Sementara tugu yang berada di utara keraton dan tegak lurus dengan Gunung Merapi adalah simbol spiritualitas raja-raja Yogyakarta dalam menjalankan pemerintahan berkeadilan profetik. Itulah rahasia kenapa Mbah Maridjan diangkat menjadi kuncen Merapi oleh Sri Sultan.
Beliau menjadi populer sejak tahun 2006 lalu. Sulit menemukan sosok yang sama teguhnya dengan beliau. Di saat semua orang ketakutan menyaksikan amukan Gunung Merapi dan bergegas mencari tempat perlindungan, beliau tatap tak bergeming sedikit pun. Beliau tidak mau turun dari lereng Merapi, tempat beliau berada. Aktivitas Gunung Merapi yang selalu meminta korban, tidak membuat Mbah yang pernah menjadi bintang iklan salah satu minuman energi tersebut berubah pendirian. Keselamatan boleh terancam, tetapi sebuah prinsip tidak boleh goyah. Kontroversial memang!
Banyak kalangan yang mewanti-wanti agar Mbah Maridjan turun dari lereng, tetapi beliau tidak mengindahkan sedikit pun. Termasuk Sultan Hamengkubuwono X juga memerintahkan demikian. Tapi, apa dikata, beliau lebih patuh terhadap Sultan Hamengkubuwono IX yang telah memberikan tanggung jawab kepadanya. Keteguhan memegang prinsip dari sosok kuncen Merapi tak bisa ditukar dengan material. Walaupun harus mempertaruhkan nyawa sekalipun. Dan itu adalah harga mati yang harus dipertaruhkan, bukan sebuah arogansi individual. Akibat dari keteguhan itulah, Mbah Maridjan wafat dalam keadaan bersujud. Itu merupakan tanda kemuliaan dari seseorang yang patuh menjaga amanah.
Membaca Dua Peristiwa Penting
Meski opini publik tersita kuat oleh Gunung Merapi dan juru kuncinya, ada momen penting yang tak boleh dilupakan, yaitu peringatan hari kelahiran Sumpah Pemuda. Spirit Sumpah Pemuda sangat penting dijadikan acuan dalam melihat problem bangsa yang multikrisis. Prinsip Sumpah Pemuda tadi, jauh lebih penting dari apa yang Mbah Maridjan lakukan. Karena ini menyangkut nama dan identitas negara bukan daerah khusus. Namun, peristiwa ini akan dicatat oleh sejarah karena Mbah Maridjan lahir setahun sebelum sumpah pemuda digelar.
Akan tetapi, ada yang terlupakan ketika peringatan hari Sumpah Pemuda dilangsungkan. Berbagai kalangan merayakan hanya sebatas seremonial formal, bahwa setiap 28 Oktober adalah hari bersejarah dalam catatan perjalanan bangsa Indonesia ini yang perlu dikenang dengan sebuah acara peringatan.
Di saat ini pula, semangat pemuda yang tangguh dan berjiwa nasionalis, perlu terus “difatwakan”, lewat sebuah ritual tahunan bernama peringatan Sumpah Pemuda. Meski di sisi lain, mental-mental pemuda masa kini dan hampir di seluruh wilayah bangsa ini, terus ditelanjangi habis-habisan oleh ulah-ulah tak etis kaum elite senayan.
Tak jarang pula, di hari ini juga, arogansi yang selama ini mengakar seolah tercerabut dari sejumlah elite yang ikut andil dalam euforia sumpah pemuda tadi. Walaupun terkadang ini hanya sebatas apresiasi semu yang terlampau melembaga. Jargon-jargon spirit kepemudaan, nyaring didengungkan dan diteriakkan, tapi nihil dalam kenyataan.
Fenomena mengelukan semacam ini telah menjadi pemandangan umum yang menarik dan memiliki daya pikat tersendiri sehingga banyak yang tidak sadar atau mungkin sadar meski tidak mau menyadari, bahwa hal itu tidak bernilai apa-apa selain formalitas tanpa substansi yang benar-benar menyentuh hati pemuda.
Parahnya lagi, dosa sejarah semacam itu tak hanya dilakukan kaum elite. Tak jarang kita lihat pemuda-pemuda dewasa ini tak lagi membawa semangat sumpah yang mampu mewarnai cakrawala kemajuan bangsa ini ke depan sebagaimana pemuda tahun 1928 silam. Peristiwa itu telah berlalu. Tetapi, tidakkah kita mampu menjaga ruh dari sumpah pemuda sebagai bukti dari konsistensi dan semangat dalam menjalin hubungan yang damai, rukun dan penuh keadilan di atas aras kultur yang multietnis ini?
Seharusnya, prinsip garis imajiner seperti keyakinan masyarakat Yogyakarta tadi, perlu dimiliki oleh bangsa ini secara substansial. Dalam artian, elite negara-pemuda-rakyat harus berada pada sumbu yang sama untuk kemudian dijaga keseimbangannya secara berkeadilan sehingga kesejahteraan benar-benar bisa dirasakan oleh rakyat. Tiga pilar pokok ala falsafah Kraton Yogyakarta tersebut, tak lain merupakan konotasi dari ruh dan makna sumpah pemuda. Itu tidak bisa tercapai jika komitmen menjaga amanah diabaikan begitu saja.
Kini, Mbah Maridjan telah wafat dan Sumpah Pemuda tinggal sejarah. Tak ada lain yang harus dilakukan oleh pemuda atau bahkan pemimpin hari ini kecuali menancapkan spirit dan perinsip ke dalam bingkai komitmen yang amanah. Komitmen Mbah Maridjan perlu kita tiru dan spirit Sumpah Pemuda harus selalu dipegang. Di sinilah kunci yang dapat mengeluarkan bangsa ini dari keterpurukan. Selamat jalan Mbah! Doaku menyertaimu!

Sabtu, 28 Januari 2012

Tanpa Hadiah Di Hari kemerdekaan RI

P8160111Jakarta, senin 17 Agustus 2009. Tepatnya di Kampung Pedongkelan Jakarta Timur, “MEMPERINGATI KEMERDEKAAN INDONESIA YANG KE – 64 TANPA PAMRIH”, itulah sebutan yang pantas untuk warga Pedongkelan. Karena mereka memperingati hari kemerdekaan RI dengan mengadakan perlombaan tanpa hadiah, uang, atau apapun.

Di pagi hari sekitar pukul 07.30 wib, kampung pedongkelan itu terasa sepi tak ada kegiatan perlombaan sebagaimana biasanya pada hari kemerdekaan RI. Bermula dari ide seorang anak muda yang ingin memeriahkan kemerdekaan RI di kampung pedongkelan dengan mengadakan perlombaan tanpa biaya apapun. Bila dipikirkan dengan logis, mana ada orang yang mau ikut perlombaan tanpa mendapatkan hadiah atau sejenisnya.
Tapi ini tentu beda, mula – mula anak muda tersebut mengumpulkan anak – anak muda setempat untuk membicarakan hal tersebut. Keputusannya anak – anak muda tersebut setuju. Dibahas pula perlombaan apa saja yang ingin diadakan, jenis perlombaan sudah diputuskan yaitu :
1. Lomba tarik tambang
2. Lomba balap karung
3. Lomba sepak bola buat ibu – ibu
4. Lomba dayung perahu di danau Ria – Rio
Lomba Dayung












Yang paling menarik diantara perlombaan ini adalah Lomba tarik tambang
dan lomba dayung perahu, kenapa sih… lomba tarik tambang disini diannggap menarik..? karena pada lomba tarik tambang disini peraturannya dirubah yaitu yang biasanya lomba tarik dengan berdiri, disini tidak yaitu lomba tarik tambang dengan posisi duduk…. Hee….hee… serukan gimana tuh… jadinya.

Tarik tambang
Teman – temannya pasti bertanya – Tanya kok bisa membuat perlombaan tanpa ada hadiah. Gini strateginya, kita beritahukan kepada peserta lomba dengan apa adanya bahwa perlombaan kali ini tidak ada hadiah apapun. Tetapi kami selaku panitia mempunyai piala yang akan diberikan pada juara 1 saja, yang piala tersebut tersebut diperuntukan untuk piala bergilir. Untuk yang mendapatkan juara pada tahun ini jangan senang dulu karena piala tersebut hanya bersifat sementara, karena akan diperebutkan pada lomba tahun depan. Dan jangan salah piala tersebut kami tidak membelinya, melainkan kami membuatnya sendiri. Kami cukup puas karena piala tersebut tidak kalah dengan piala yang ada di toko – toko piala dan kami membuatnya dengan waktu yang cukup singkat lohhhh 5 jam selesai untuk 4 piala.
Begitu ceritanya teman – teman, semoga semangat teman – teman di kampung pedongkelan tidak sampai disini saja. Dan semoga pula para seluruh warga kampung pedongkelan/warga lainnya antusias dengan adanya diadakannya acara ini.

YANG PENTING HALAL

Suasana mendung, tapi asik buat hunting foto. Kali ini saya menuju danau RIA-RIO mungkin banyak orang yang belum tahu tentang danau ataupun keberadaan danau ini. Just info Danau RIA-RIO terletak di Jakarta Timur tepat di diantara Kampung Pedongkelan dan Kompleks Pulo Mas. Mancing Mania …. Kata itu terucap ketika saya melihat di sekitar danau ada yang sedang memancing. Tanya-tanya  sedikit ah…. Wih ternyata dari beberapa Pemancing,  Profesi itu dijadikan sebagai sumber mata pencaharian. Katanya yang melekat dalam hati adalah “YANG PENTING HALAL” (kata salah satu si pemancing) dasyat kan teman-teman dari pada berpenghasilan besar tetapi tidak halal lebih baik berpenghasilan minim tapi halal.
Mudah-mudahan teman-temanku si pemancing dapat rizky yang melimpah dan selalu diberkahi oleh Allah SWT. Salam Semangat Selalu …..

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons